Tags

, , ,

Nama               : Kurnianto Rombe Rante

NIM                : 1402045008

Mata Kuliah    : Teori Perbandingan Politik

Kelas               : HI A 2014

 

Potret Kinerja Parlemen

 

Samarinda, 20 Juni 2016. Saat dimana mahasiswa Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman melakukan kunjungan ke DPRD Provinsi Kalimantan Timur dalam rangka menghadiri Rapat Paripurna DPRD ke-XV tahun 2016 serta dengar pendapat atau hearing dengan beberapa anggota dewan. Kunjungan ini dilakukan sebagai tugas praktikum mata kuliah Teori Perbandingan Politik yang di ampuh oleh Ibu Unis. Sebagai mahasiswa HI tentu menjadi sebuah kewajiban untuk bisa mengetahui bagaimana salah satu unsur dalam sistem politik disuatu negara bisa berjalan dan terselenggara dengan baik sehingga bisa dijadikan sebagai salah satu bahan perbandingan antara sistem suatu negara dengan negara lain secara khusus Legislatif.

Pagi, pukul 9.00 WITA nampak beberapa mahasiswa HI yang berjumlah 115 orang telah berkumpul di sekitaran titik kumpul yang telah disepakati yaitu parkiran motor. Rapat paripurna sendiri sebenarnya dimulai pada pukul 10 pagi namun sebagai pihak yang diundang serta membawa nama baik almamater Universitas Mulawarman maka menjadi seseorang yang tepat waktu atau bahkan Before Time is really needed to us. Setelah jam menunjukkan pukul 09.30 kami memasuki Gedung Rapat Paripurna DPRD Provinsi Kaltim. Jujur kesan pertama yang muncul bagi saya adalah betapa megahnya gedung tersebut, karena itu merupakan pertama kalinya saya menginjakkan kaki di gedung termegah di komplek kantor DPRD Kaltim. Mendekati pukul 10, masih sangat sedikit sekali anggota dewan yang hadir pada saat itu, padahal bapak Gubernur Kaltim yaitu Bapak Awang Faroek dan Wakil nya serta didampingi oleh beberapa jajaran SKPD Kaltim terkait telah terleebih dahulu datang. Rapat Paripurna pagi tadi pun dibuka hampir pukul 10.30 yang diakibatkan oleh keterlambatan anggota dewan yang terhormat. Adapun agenda rapat paripurna ke-XV DPRD Kaltim yaitu jawaban Gubernur Kaltim atas pandangan-pandangan Fraksi yang telah disampaikan dalam rapat paripurna sebelumnya serta pembentukan beberapa Pansus (Panitia Khusus) terkait beberapa bidang diantaranya Pansus pelepasan aset Kaltim yang ada Katara berupa aset vertikal dan Pansus investigasi bekas tambang batu bara dan masih ada beberapa Pansus lainnya. Dalam rapat tersebut saya pikir tidak berjalan terlalu alot karena agenda rapat pun tidak berat. Namun, ada beberapa tingkah laku anggota dewan yang mereka lakukan ditengah Pak Gubernur sedang membacakan pandangannya, yang saya pikir tidak layak untuk disaksikan oleh mahasiswa sebagai pembelajaran politik. Diantaranya yaitu sibuk bermain HP, membaca koran, tidur, ketawa-ketawa, dan masih banyak lagi yang tentu itu bisa merusak image mereka sebagai anggota parlemen sekaligus wakil rakyat. Namun yang saya harapkan semoga kinerja mereka sebagai wakil rakyat tidak berjalan lurus dengan tingkah laku mereka ketika rapat. Rapat paripurna pun selesai kurang lebih pukul 1 siang yang ditandai dengan disahkan nya Pansus-pansus.

Setelah selesai menghadiri rapat paripurna, kami langsung beranjak menuju Gedung E yang berada di sekitar komplek perkantoran tersebut untuk malakukan agenda selanjutnya yaitu dengar pendapat dengan anggota dewan terkait masalah-masalah yang ada di Kalimantan Timur. Dalam agenda hearing tersebut dihadiri oleh Ketua Komisi 1 DPRD Kaltim, anggota Komisi 1 Ibu Siti Komariah, serta Ketua Komisi 4 yang membidangi masalah kesejahteraan masyarakat. Diskusi siang itupun dibuka oleh Ketua Komisi 1 Bapak Joseph yang memberikan gambaran umum terkait DPRD Kaltim serta badan-badan kelengkapan apa saja yang ada di DPRD Kaltim. Disampaikan bahwa dalam DPRD Kaltim ada 4 komis yang membidangi beberapa sektor serta ada 4 badan kelengkapannya yaitu BANMUS ( Badan Musyawarah), BAPERDA ( Badan Pembuat Peraturan Daerah ), BK ( Badan Kehormatan ), dan BANGGAR (Badan Anggaran). Hadirnya 4 badan kelengkapan DPRD Kaltim tersebut diharapkan mampu menunjang kinerja anggota dewan dalam rangka menciptakan Kalimantan Timur yang maju dan sejahtera.

Setelah menyampaikan Gambaran Umum, Pak Joseph memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk bertanya. Namun karena keterbatasan waktu maka hanya dibuka 1 sesi saja yang terdiri dari 3 penanya. Adapun 3 penanya tersebut yaitu saudara Armin, Dhisty, dan saya sendiri. Saudara Armin mefokuskan pertanyaan serta aspirasi nya terkait banyaknya Kabupaten/Kota yang akan dimekarkan menjadi DOB (Daerah Otonomi Baru) sebagai contohnya DOB Kabupaten Berau Pesisir yang tahun ini telah masuk kedalam PROLEGNAS DPR RI 2016. Meskipun Otonomi Daerah sejalan dengan semangat reformasi yang dikobarkan tahun 1998 yang menentang adanya sistem sentralistis yang diterapkan oleh Soeharto selama menjadi Presiden RI. Namun menurut pandangan Armin, DOB-DOB tersebut hanya akan menciptakan beberapa penguasa-penguasa kecil di daerah DOB tersebut yang pada akhirnya tidak akan menjadikan kepentingan rakyat sebagai tujuan utamanya melainkan kepentingan pribadinya semata. Dhisty yang merupakan perwakilan dari kelas B berbicara tentang bagaimana cara pemerintah Provinsi Kaltim dalam menangani isu narkoba yang ada di Kaltim sendiri, terkait Indonesia pada saat ini sedang berstatus gawat Narkoba. Lebih jauh Dhisty beranggapan bahwa ketika permasalahan narkoba yang ada di Kaltim tidak diatasi segera maka hanya akan sangat berdampak buruk kepada masyarakat Kaltim secara khusus generasi muda Kaltim yang kelak akan membawa Kaltim menuju puncak kejayaan di masa mendatang. Saya sendiri menyoroti APBD Kaltim yang sedang menurun dikarenakan seperti yang dikatakan Pak Gubernur dalam rapat Paripurna yaitu melemahnya sektor migas dan batubara yang ada di Kaltim. Untuk itu pemerintah dengan sigap perlu mencari cara bagaimana agar APBD Kaltim di tahun selanjutnya bisa surplus yaitu dengan mencari sektor alternatif yang dapat diembangkan dengan baik sehingga bisa mendorong naiknya PAD Kaltim itu sendiri. Setah sejak lama memang dalam menopang ekonomi Kaltim Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota lebih memfokuskan diri kepada sektor migass dan batubara. Namun dengan melihat harga minyak dunia dan batubara yang sedang menurun memang tidaklah  mungkin Kaltim mengalami defisit anggara pada tahun ini sehingga pengembangan sektor lain perlu dikembangkan dengan cepat terutama sektor di bidang energy terbarukan dan pariwisata misalnya. Selain itu pengembangan potensi kelautan di sepanjang pesisir Kaltim perlu di kembangkan pula dalam rangka menyokong APBD Kaltim.

Setelah berdiskusi cukup panjang, akhirnya agenda sesi tanya jawab pun selesai pada pukul 03.30 sore, namun sebelum mengakhiri kegiatan teersebut kami selaku mahasiswa HI membawa kenang-kenangan yang akan diberikan kepada Anggota DPRD Kaltim berupa plakat. Harapannya kedepan adalah semoga kegiatan yang sama seperti ini dapat diadakan lagi di tahun-tahun berikutnya. Karena dengan adanya kegiatan seperti ini mahasiswa dapat secara langsung mengerti terkait mempelajari bagaimana kinerja dan mekanisme persidangan anggota legislatif secara khusus DPRD Provisi Kalimantan Timur dan juga melalui sesi dengar pendapat dengan anggota dewan dapat secara langsung memberikan kontribusi terhadap pembangunan Kalimantan Timur melalui aspirasi atau pemikiran yang disampaikan oleh mahasiswa yang tentu nya tidak kalah berkualitas dengan pemikiran-pemikiran anggota dewan. SEKIAN. Thank you !